Live simply, Love generously, Care deeply, Speak kindly, Leave the rest to God

Minggu, 13 Februari 2011

Maulid Nabi & V̶a̶l̶e̶n̶t̶i̶n̶e̶'s̶ D̶a̶y̶

Tahun ini, dibulan Februari bertepatan dengan Maulid Nabi (15 Februari 2011) & V̶a̶l̶e̶n̶t̶i̶n̶e̶'s̶ D̶a̶y̶ (14 Februari 2011)  disini saya memposting betapa lebih mulianya memperingati Maulid Nabi , ketimbang merayakan Valentine's day

Mengapa Maulid Nabi itu lebih penting?

Memperingati maulid Nabi Muhammad saw, sejatinya adalah keharusan bagi umat Muhammad saw, karena Allah SWT-pun telah berfirman : Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”(QS.Yunus:58) Dan Rasulullah saw sendiri menegaskan, bahwa rahmat yang terbesar yang dikaruniakan Allah SWT kepada alam semesta ini, adalah dengan lahirnya Nabi Muhammad saw. Demikian sebagaimana dinuqil oleh As-Suyuthi dari Ibn Abbas ra.


Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman : "Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.(QS Hud:120).
Tampak jelas dalam pengertian ayat tersebut bahwa cerita-cerita tentang Nabi-Nabi terdahulu telah menambahkan kekuatan keimanan dalam hati Nabi Muhammd saw. Dan pada hari ini, kita umatnya juga membutuhkan penguat terhadap keimanan dalam hati kita dengan kisah-kisah keteladanan beliau semasa hidupnya.

Peringatan maulid adalah salah satu bentuk ungkapan kegembiraan akan lahirnya baginda Nabi Muhammad saw, yang dalam satu riwayat dijelaskan, bahwa Abu Lahab, paman dati Nabi yang kafir itu saja setiap hari senin mendapatkan keringanan dari siksaan yang diterimanya. Semua itu didapatkan oleh Abu Lahab, karena dia telah memerdekakan budaknya tepat pada hari kelahiran keponakannya yang kelak menjadi Nabi Akhir Zaman itu. Abu Lahab sangat bergembira dengan kelahiran beliau.

Kalau saja Abi Lahab, sang penentang Nabi itu mendapatkan anugerah seperti itu, apalagi kita selaku umat sang Nabi Muhammad saw, tentulah Allah SWT akan menganugerahkan pahala yang besar bagi yang bergembira dengan kelahiran beliau. Amin.


Tentang V̶a̶l̶e̶n̶t̶i̶n̶e̶'s̶ D̶a̶y

Benarkah Valentine Day adalah Hari Kasih Sayang ?

Perkembangan teknologi informasi khususnya media audio visual telah menyebabkan para generasi muda menyerap mentah-mentah semua informasi yang dianggap benar. Salah satunya adalah valentine day yang jatuh setiap tanggal 14 Februari. Jadilah bulan Februari menjadi bulan yang ditunggu-tunggu, terlebih bagi pemuda-pemudi yang sedang kasmaran. Tak jarang valentine day menjadi ajang free seks yang semakin marak di kalangan pelajar/mahasiswa, berkedok kasih sayang. Ironis sekali, pelajar/mahasiswa yang seharusnya bertindak terpelajar malah berkelakuan sebaliknya.

Tak dipungkiri memang di negara kita, pengawasan terhadap media audio visual tidak terlalu ketat. Kita lihat saja, sinetron yang notabene untuk kalangan remaja, seolah mempromosikan cara mengungkapkan cinta, berpacaran, bahkan mengajak berciuman, dan sebagainya. Dan menganggap bahwa ciuman itu adalah hal yang biasa dalam berpacaran. Na’uzubillah! Rating tertinggi pun diperoleh oleh sinetron semacam ini. Tak heran bila seks bebas semakin merajalela, Banyak kita lihat mahasiswa/pelajar bekerja sebagai PSK. Entah dituntut kebutuhan hidup atau mengikuti tren.

Fakta ini tak lepas didukung oleh tempat-tempat hiburan, cafee, mall, toko-toko yang menyemarakkan valentine day. Semuanya memamerkan berbagai symbol/jargon dan iklan tidak islami hanya untuk mengekspos valentine day tersebut.

Siapa itu Valentine?

Sangat ironis bila seseorang merayakan sesuatu semacam valentine day tanpa mengetahui asal-usulnya. Sehingga menjadi semacam ajang ikut-ikutan, keren-kerenan, seolah-olah dengan merayakan valentine day akan menjadi orang yang modern. Sungguh disayangkan.

Menurut Ensiklopedi Katolik, ada tiga versi tentang Valentine.
Pertama, ia adalah seorang pendeta, namanya St. Valentine. Ia hidup di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine karena menentang beberapa perintahnya. Ia mengajak manusia kepada agama Nasrani, dan menolak menyembah dewa-dewa Romawi. Ia lalu ditangkap dan dibunuh dan dikuburkan di Via Flaminia. Pihak gereja menganggapnya orang suci, sehingga namanya diabadikan menjadi nama sebuah gereja di Roma, dan juga dijadikan sebagai nama gerbang, Gerbang St. Valentine. Tapi sekarang telah berubah nama menjadi Porta del Polopo.

Kedua, St. Valentine adalah nama seorang pemuda yang mati dieksekusi oleh Raja Romawi, Claudius II pada tanggal 14 Februari 269 M. Nama aslinya Valentineo. Karena ia telah menentang kebijakan sang raja, yang saat itu ingin membentuk pasukan yang tangguh, yang terdiri dari kaum pemuda. Agar mereka tidak loyo, maka raja melarang mereka nikah. St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya raja mengetahuinya. Lalu ia dipenjarakan. Di penjara ia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya sampai sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.”

Ketiga, Valentine adalah nama seseorang yang meninggal sebagai martir (orang mati mempertahankan prinsip-prinsipnya). Peristiwa itu terjadi di bagian provinsi Romawi. Ia mati pada abad ke-3 M.

Dari ketiga versi di atas dapat diketahui bahwa, Valentine adalah orang yang mempertahankan diri dengan prinsip-prinsip yang benar menurut ajaran agamanya. Karena itu ia dianggap sebagai orang suci dan untuk mengenang perjuangannya namanya diabadikan dan diagungkan.

Untuk mengangungkan Valentino yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan, maka para pengikutnya memperingati kematian Valentine sebagai upacara keagamaan. Sejak abad 26 M, upacara keagamaan mulai hilang, berganti perayaan bukan keagamaan. Hari valentine dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut ’supercalis’ dirayakan setiap 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi memeluk agama Nasrani, pesta ’supercalis’ kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Peringatan kematian Valentine sebagai hari kasih sayang juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropa bahwa waktu kasih sayang itu mulai bersemi bagai burung jantan dan betina pada tanggal 14 Februari.

Zulkifli Nurdin (pengacara di Malaysia) mengatakan dalam kaset “MURTAD”, mengatakan bahwa Valentine adalah nama seorang pendeta, namanya Pedro St. Valentino. Tanggal 14 Februari adalah hari jatuhnya kerajaan Islam Spanyol. Hari tersebut diumumkan sebagai hari kasih sayang karena menurut mereka, Islam adalah sebuah kezaliman. Maka hari tumbangnya kerajaan Islam Spanyol dirayakan sebagai hari valentine.

Dalam bahasa Perancis Normandia terdapat kata galantine yang berarti gallant atau cinta. Persamaan bunyi antara valentine dengan galentine menyebabkan orang berpikir bahwa sebaiknya para pemuda mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari.

Seiring perkembangan zaman, tujuan dan makna peringatan kematian valentine semakin bergeser. Orang-orang mengenal valentine melalui simbol-simbol, warna, greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado, pemberian mawar, pernyataan cinta, dan sebagainya, tanpa mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.

Cermati apa yang boleh atau yang tidak di ajarkan agama Islam

Valentine Menurut Islam

Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang mengikuti suatu kaum, maka ia adalah bagian dari kaum itu.” Hadist tersebut jelas menyatakan bahwa mengikuti, meniru, atau sekedar iseng melakukan sesuatu hal yang dilakukan oleh sekelompok kaum menyangkut kepercayaan agamanya maka kita menjadi bagian dari mereka. Islam melarang mengikuti suatu perbuatan yang berdasarkan pada suatu kepercayaan lain atau disebut taqlid. Sejarah valentine jelas bahwa perayaan itu bersumber dari agama Nasrani. Maka mari kita bertanya pada diri sendiri apakah kita mau menjadi bagian dari kaum itu?

Allah Swt berfirman “Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra : 36).

Dalam Islam kata ‘tahu’ berarti mampu mengetahui dengan seluruh pancaindera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya, bukan sekedar dapat melihat atau mendengar. Bukan pula sekedar tahu sejarah, tujuan, apa, siapa, kapan, bagaimana, dimana, akan tetapi lebih dari itu.

Di satu sisi barangkali banyak yang beranggapan dan memang benar adanya bahwa menciptakan dan mengungkapkan kasih sayang adalah sebuah kebajikan. Tetapi alangkah eloknya kasih sayang itu berlangsung selamanya, bukan sehari dalam setahun. Bukan pula harus berkiblat pada valentine, mengagungkan sebuah ajaran lain di atas ajaran Islam. Islam diturunkan ke dunia dengan kasih sayang. Umat Islam diperintahkan untuk menjalin persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Swt. Rasulullah bersabda “Tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.”

Berpijak pada kenyataan di atas, masihkan kita berkeras hati merayakan tanggal 14 Februari sebagai hari berkasih sayang? Apapun alasannya perayaan itu jelas bukan bersumber dari Islam. Valentine hanyalah rekaan pikiran manusia yang diteruskan pihak gereja, berpegang hanya pada akal manusia semata. Firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 20: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

Kasih sayang dalam Islam adalah sepanjang masa, tidak terbatas tanggal dan temporal belaka. Penyebaran Islam pun tidak melalui kekerasan maupun paksaan. Islam menyuruh umatnya saling mencintai seperti mencintai dirinya sendiri. Islam agama yang cinta damai. Allah melaknat orang yang mengganggu tetangganya walaupun ia bukan orang Islam. Jadi, hakikat cinta damai adalah mencintai setiap insan terlepas dari agama apapun yang dianutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar